DOWNLOAD COLD MOUNTAIN 2003 | SUBTITLE INDONESIA

Diposting oleh Sinta Ayu on 3/16/2012


 Not just a romantic film Cold Mountain this year but also was asked as best film. A film director who is also a writer Anthony Minghella, who had previously instituted an Oscar-winning film THE ENGLISH PATIENT.
Minghella brings a novel by Charles Frazier who said that union loyalty and fear that was never fixed, it could end up at the beginning and at the end. COLD MOUNTAIN background traveling in the Civil War era, a returned soldier who met his girlfriend, who has faithfully waited for him for years. Could be akin to the classic tale of Odysseus, Homer's Penelope, Inman (Jude Law) and Ada (Nicole Kidman) faces a difficult obstacle to overcome, which marked the dangers and temptations.
The film opens with a battle of Petersburg in Virginia, a figure that takes us in a riot bathed in blood, mud and the stench of death. Inman was seriously injured when sent to a hospital along with the arrival of a letter from anybody begs him to come back to him, "If you fight stop fighting, if you're marching, stop marching. Back to me."
Toddles Inman leaves the hospital to walk hundreds of miles to a destination, a small town of Cold Mountain, North Carolina. An odyssey is not easy to acted, the shadow Home Guard (the guards are famous with its brutality and ready to shoot down the soldier-deserter who fled from service) is always ready to lurk all the time, did not even hesitate to shoot them dead.
Everything was running smoothly, call it Ada, who is the daughter of a widower (Donald Sutherland) to caring for his father after the death of his mother, not a woman 19an century. There are indeed speak fluent French, play piano, but did not know how to cook an egg, even too sorry for hurting the rooster. Up came the Ruby (ReneŽ Zellweger), a mountain woman who was used to slaughter a chicken, to teach There's how to survive in the real world, and vice versa There Ruby taught about literature and poetry.
Meanwhile, on the way to Cold Mountain, Inman meets a priest (Philip Seymour Hoffman), a cunning young forest (Giovanni Ribisi) and three male teaser. But of all these encounters, one thing I can not forget is when he's Inman met a beautiful young widow (Natalie Portman), who may not ever know her and her baby would survive the war, or perhaps until next spring.
Not a classic tale about the Civil War was David O. Selznick. Even Tara and Twelve Oaks has no affiliation with the rigors of the Blue Ridge mountains. But one thing we ought to look at, while the expressions of war and the nomads of the mountain began to scream like GONE WITH THE WIND, and obstinate, stubborn, racist aristocrat.
The men in Cold Mountain may be more common with Ratso Rizzo than Ashley Wilkes. One thing they never met on the way was a slave, but for them the war was a pride, a way in which the Yankees could not govern the South. Masculinity and the male side they began to emerge as one character says, "They were sent into battle only with 'a flag and a lie.'
Minghella wrote the screenplay script itself although it is still stuck with the original novel, not a casual event, but rather has a rhythm, a combination of romantic love story, a wild odyssey, a reflection of fear and cruelty of war, blended together to form an extraordinary tale dramatic. Missed only one thing on paper Minghella Frazier is the lack of depiction of the beautiful hills, rocks, rivers and majestic mountains. John Seale's claim but the cinematography makes the film feel more deeply, the charm of its natural beauty up depicted in this film.
Portman and Eileen Atkins offers a stunning acting even though they only appeared for five minutes, but their presence is enough to give meaning to their looks sharp, pungent, poignant and sad.
Hoffman's appearance as a follower of God and the presence of Annie Oakley gave a little comic picture that accompanied the rough tenderness Law and Kidman are presented in a love story that sharp. Acting was presented three major star Law, Kidman and Zellweger successfully encourage them to reach the Golden Globe nominations, maybe even an Oscar nomination will not miss them.
Like the story of his epic trilogy Peter Jackson's THE LORD OF THE RINGS, Cold Mountain is a film adaptation of novel high berintelijensi promoted to the big screen ever made. As well as devotion and struggle heroes in this story, this film is really a true travel story.

RESENSI IN INDONESIA
Bukan hanya sebuah film romantis tahun ini namun COLD MOUNTAIN juga didaulat sebagai film terbaik. Sebuah film besutan sutradara yang juga seorang penulis Anthony Minghella, yang sebelumnya menelorkan sebuah film peraih Oscar THE ENGLISH PATIENT

Minghella mengusung sebuah novel karya Charles Frazier yang menuturkan bersatunya kesetiaan dan ketakutan yang tak pernah tetap, bisa berakhir di awal maupun di akhir. COLD MOUNTAIN dilatar belakangi perjalanan di era Perang Saudara, seorang prajurit yang kembali menjumpai kekasihnya yang telah setia menunggunya selama bertahun-tahun. Bisa disepadankan dengan kisah klasik antara Odysseus-Penelope karya Homer, Inman (Jude Law) dan Ada (Nicole Kidman) menghadapi sebuah halangan yang sulit diatasi, yang diwarnai bahaya dan godaan. 

Film dibuka dengan sebuah peperangan Petersburg di Virginia, sebuah gambaran yang membawa kita dalam sebuah kerusuhan bermandikan darah, lumpur dan aroma kematian. Saat terluka parah Inman dikirim ke sebuah rumah sakit bersamaan dengan datangnya surat dari Ada yang memohonnya untuk kembali padanya, "Jika kau berperang berhentilah berperang, jika kau berbaris, berhentilah berbaris. Kembalilah padaku." 

Berjalan tertatih-tatih Inman meninggalkan rumah sakit berjalan ratusan mil dengan satu tujuan, sebuah kota kecil Cold Mountain, North Carolina. Sebuah pengembaraan yang bukan hal mudah untuk dilakoni, bayangan Home Guard (para penjaga yang tenar dengan kebrutalannya dan siap menembak mati para deserter-prajurit yang lari dari dinas) selalu siap mengintai setiap waktu, bahkan tak segan menembak mati mereka. 

Semuanya tak berjalan mulus, sebut saja Ada, yang merupakan anak perempuan seorang duda (Donald Sutherland) yang harus mengasuh ayahnya sepeninggal ibunya, bukanlah seorang wanita abad 19an. Ada memang fasih berbicara perancis, bermain piano, namun sama sekali tak bisa memasak sebutir telur, bahkan terlalu kasihan untuk menyakiti seekor ayam jago. Sampai datanglah Ruby (ReneŽ Zellweger), seorang wanita gunung yang sudah terbiasa menyembelih seekor ayam, mengajari Ada bagaimana bertahan hidup di dunia nyata, dan sebaliknya Ada mengajari Ruby tentang sastra dan puisi.

Sementara itu dalam perjalanan menuju Cold Mountain, Inman berjumpa seorang pendeta (Philip Seymour Hoffman), seorang pemuda hutan yang licik (Giovanni Ribisi) dan tiga orang penggoda laki-laki. Namun dari semua perjumpaan tersebut, satu hal yang tak bisa dilupakan Inman adalah saat dia berjumpa dengan seorang janda muda cantik (Natalie Portman), yang mungkin tak pernah ada tahu akankah dia dan bayinya bisa bertahan hidup sampai perang berakhir atau mungkin sampai musim semi depan. 

Bukan sebuah kisah klasik tentang Perang Saudara-nya David O. Selznick. Bahkan Tara dan Twelve Oaks tak memiliki hubungan dengan kerasnya pegunungan Blue Ridge. Namun satu hal yang patut kita cermati, saat ungkapan-ungkapan perang dan para pengembara gunung mulai berteriak layaknya GONE WITH THE WIND, maupun bersikap keras kepala, aristocrat yang rasis. 

Lelaki-lelaki dalam COLD MOUNTAIN mungkin lebih umum dengan Ratso Rizzo dibanding Ashley Wilkes. Satu hal yang tak pernah mereka jumpai dalam perjalanan adalah seorang budak, namun bagi mereka perang adalah sebuah kebanggaan, sebuah cara dimana Yankees tak bisa memerintah kaum Selatan. Kemaskulinan dan sisi laki-laki mereka mulai muncul saat salah satu karakter berujar, "Mereka dikirim ke medan perang hanya dengan 'sebuah bendera dan sebuah kebohongan.' 

Minghella, menulis naskah skenarionya sendiri meskipun masih terpaku dengan novel aslinya- bukanlah sebuah kejadian sambil lalu, namun lebih memiliki irama, sebuah gabungan romantisnya kisah cinta, pengembaraan liar, sebuah renungan akan ketakutan dan kejamnya perang, berbaur menjadi satu membentuk sebuah kisah yang luar biasa dramatis. Hanya satu hal yang dirindukan Minghella pada tulisan Frazier adalah kurangnya penggambaran indahnya bukit, karang-karang, aliran sungai serta megahnya pegunungan. Namun cinematography garapan John Seale semakin membuat film terasa lebih mendalam, keindahan pesona alamnya tergambar habis dalam film ini. 

Portman dan Eileen Atkins menawarkan akting yang mempesona meskipun mereka hanya tampil selama lima menit, namun kehadiran mereka cukup memberi arti dengan penampilan mereka yang tajam, pedas, mengharukan dan menyedihkan. 

Penampilan Hoffman sebagai penganut Tuhan serta kehadiran Annie Oakley memberikan sedikit gambaran komik kasar yang mengiringi kelembutan yang disuguhkan Law dan Kidman dalam sebuah kisah cinta yang tajam. Akting yang disuguhkan tiga bintang utama Law, Kidman dan Zellweger sukses mendorong mereka meraih nominasi Golden Globe, bahkan mungkin nominasi Oscar tak akan melewatkan mereka.
Seperti halnya kisah trilogy kepahlawanan-nya Peter JacksonTHE LORD OF THE RINGS, COLD MOUNTAIN adalah sebuah film adaptasi novel berintelijensi tinggi yang diusung ke layar lebar yang pernah dibuat. Seperti halnya pengabdian dan perjuangan pahlawan-pahlawan dalam kisah ini, film ini benar-benar sebuah kisah perjalanan sejati.