GARUDA DI DADAKU 2 - Berlari Mengejar Juara
Dua tahun berlalu setelah kesuksesan GARUDA DI DADAKU, sekuel kedua tampil dengan lebih banyak cerita. Tidak hanya tentang bola, GARUDA DI DADAKU 2 mengembangkan setiap tokoh yang sudah ada sebelumnya.
Kehadiran Rio Dewanto sebagai pelatih mampu memberikan suasana berbeda. Bayu (Emir Mahira), sekarang sudah menjadi anggota sepakbola timnas U-15, bahkan menjadi kapten. Belum pernah mengantar timnya menjadi juara, mebuatnya sangat ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Dengan dukungan sahabatnya, Heri (Aldo Tansani) Bayu optimis dapat meraih cita-cita tersebut.
Namun, kenyataan yang dihadapi Bayu tidaklah mudah. Sebagai murid SMP, Bayu tidak boleh meninggalkan tugas-tugas sekolah. Meskipun mengemban tugas negara, Bayu tidak mendapat dispensasi dari sekolahnya. Maka nilai Bayu pun merosot. Ultimatum dilancarkan ibunya Bayu (Maudy Koesnaedi). "Jangan sampai Ibu harus membuatmu memilih antara sekolah atau bola," tegasnya.
Teman barunya di kelas, Anya (Monica Sayangbati) menjadi ketua kelompok tugas desain tata ruang. Anya menjadi ketua tegas yang juga tidak mau peduli dengan kesibukan Bayu di lapangan hijau. Tapi di balik sikap tegasnya, Bayu mulai merasakan ketertarikan pada lawan jenis.
Persoalan yang dihadapi Bayu semakin pelik saat pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu (Rio Dewanto) hadir menggantikan pelatih lama. Bayu memimpin teman-temannya berjuang amat keras untuk mencapai final. Namun kehadiran seorang pemain baru bernama Yusuf malah mengacaukan konsentrasi Bayu. Apalagi Yusuf menjadi the rising star di tim tersebut, dan makin akrab berteman dengan Heri. Ditambah dengan situasi tim yang makin porak poranda, Bayu jadi pesimis dan memilih kabur padahal final kompetisi tinggal selangkah lagi di depan mata.
Secara tekhnis maupun cerita film ini menarik. Scoring music khas film olahraga mampu membawa ketegangan penonton bola dalam bioskop. Keseimbangan antara pendidikan dan bola menjadi nilai plus untuk anak-anak. Satu hal yang paling mencolok, Salman Aristo memasukkan kritik-kritik persepakbolaan dalam film ini. Kritik ini seperti dua mata pisau di persepakbolaan tanah air. Namun, untuk anak-anak, muatan kritik memperlebar cerita yang mungkin masih mudah dicerna oleh mereka.
Genre | : | Drama / Family |
Jadwal Tayang | : | 15 Desember 2011 |
Sutradara | : | Rudi Soedjarwo |
Produser | : | Shanty Harmayn, Salman Aristo, Kemal Arsjad |
Produksi | : | Sbo Films |
Durasi | : | 98 menit |